Pengajaran satu diantara hal yang paling utama di kehidupan manusia. Sepanjang tahun, banyak pakar pengajaran udah meningkatkan bermacam tehnologi untuk menolong pelajar serta guru pada proses belajar mengajarkan. Tehnologi pengajaran yaitu arti yang dipakai untuk mendeskripsikan pemanfaatan tehnologi dalam pengajaran. Dalam artikel ini, kita dapat mengupas technologi pengajaran menurut banyak pakar.
1. John Dewey
John Dewey ialah seorang pakar pengajaran yang hidup di awalan era ke-20. Dia salah satunya profil yang meningkatkan teori belajar lewat pengalaman atau experiential learning. Menurut Dewey, pelajar belajar lebih bagus lewat pengalaman secara langsung dibanding cuman membaca atau dengar perihal suatu hal.sebuah hal. Dia merasa tehnologi selaku alat yang bisa menolong pelajar dalam merasakan pengalaman belajar. Dewey berasumsi kalau tehnologi bisa menolong guru dalam berikan pengalaman belajar yang lebih bagus ke murid.
2. Benjamin Bloom
Benjamin Bloom merupakan seorang psikiater serta pakar pengajaran Amerika Serikat yang hidup pada zaman ke-20. Dia termasyhur lantaran meningkatkan taksonomi Bloom, suatu style yang memvisualisasikan beberapa tahap saat belajar. Menurut Bloom, ada enam babak saat belajar, adalah ingat, mendalami, mengimplementasikan, mempelajari, mempelajari, serta mencipta. Bloom yakin jika technologi bisa menolong pelajar di dalam meraih bagian-bagian itu. Tehnologi bisa dipakai untuk membikin materi belajar yang makin menarik serta interaktif.
3. Jean Piaget
Jean Piaget yaitu seorang pakar psikologi serta pengajaran asal Swiss yang hidup pada zaman ke-20. Dia diketahui sebab teorinya mengenai perubahan kognitif anak. Menurut Piaget, anak alami empat babak dalam kemajuan kognitifnya, yakni step sensorimotor, step praoperasional, step aktual operasional, dan bagian resmi operasional. Piaget yakin jika technologi bisa menolong pelajar di dalam meraih step-step kemajuan kognitif itu. Technologi bisa dipakai buat bikin materi belajar yang lebih visual dan interaktif, maka dari itu pelajar semakin lebih gampang mendalami konsep-konsep yang sukar.
4. Lev Vygotsky
Lev Vygotsky ialah orang pakar psikologi dan pengajaran asal Rusia yang hidup di zaman ke-20. Dia dikenali lantaran teorinya mengenai area pembangunan proksimal (area of proximal development). Menurut Vygotsky, area pembangunan proksimal yakni jarak di antara potensi yang dipunyai pelajar sekarang ini dan kapabilitas yang bisa digapai kalau diberi kontribusi atau support. Vygotsky yakin jika tehnologi bisa menolong murid di dalam meraih area pembangunan proksimal itu. Tehnologi bisa dipakai untuk memberinya kontribusi atau bantuan terhadap pelajar dalam pahami konsep-konsep yang sukar.
5. Seymour Papert
Seymour Papert merupakan seseorang pakar pengajaran asal Afrika Selatan yang hidup pada masa ke-20. Dia tersohor karena meningkatkan rancangan konstruktivisme dalam pengajaran. Menurut Papert, murid belajar lebih bagus kalau mereka punya kontrol atas proses belajar mereka sendiri. Papert pula yakin jika tehnologi bisa menolong murid dalam membuat pengetahuan mereka sendiri mengenai dunia disekitaran mereka. Dia meningkatkan bahasa pemrograman Simbol, yang memungkinnya pelajar untuk bangun program computer sendiri dan pelajari prinsip more info matematika dan ilmiah lewat pengalaman efektif.
6. Marc Prensky
Marc Prensky ialah seseorang pakar pengajaran Amerika Serikat yang hidup pada zaman ke-21. Dia tenar lantaran meningkatkan prinsip digital native serta digital immigrant. Menurut Prensky, digital native yakni angkatan yang sudah tumbuh besar dengan technologi digital, sedang digital immigrant yaitu angkatan yang udah dewasa saat sebelum technologi digital jadi termashyur. Prensky yakin kalau tehnologi bisa menolong murid sebagai digital native saat belajar dengan lebih efisien. Dia meningkatkan prinsip game-based learning, yang menyatukan technologi dengan komponen permainan buat bikin evaluasi bertambah lebih menarik.
7. Richard Culatta
Richard Culatta yaitu seorang pakar pengajaran Amerika Serikat yang hidup di era ke-21. Dia populer karena meningkatkan prinsip personalized learning. Menurut Culatta, tiap pelajar mempunyai keperluan belajar yang berbeda, serta tehnologi bisa menolong guru dalam penuhi kepentingan itu. Dia meningkatkan metode evaluasi online yang bisa disamakan dengan kepentingan dan prioritas belajar pelajar. Tehnologi bisa juga dipakai buat memberinya operan balik yang lebih bisa cepat serta lebih presisi terhadap pelajar.
Ikhtisar
Dari keterangan di atas, bisa dirangkum jika technologi pengajaran punyai peranan penting pada pengajaran. Beberapa pakar pengajaran seperti John Dewey, Benjamin Bloom, Jean Piaget, Lev Vygotsky, Seymour Papert, Marc Prensky, dan Richard Culatta yakin jika technologi bisa menolong murid di dalam mencapai arah belajar mereka. Tehnologi bisa dipakai untuk membikin materi belajar yang makin menarik serta interaktif, memberi support terhadap murid dalam menyadari konsep-konsep yang sukar, dan sediakan metode evaluasi online yang bisa disamakan dengan keperluan dan opsi belajar pelajar. Maka dari itu, guru butuh manfaatkan tehnologi pengajaran secara baik biar murid bisa belajar yang lebih efisien serta efektif.